Jumat, 06 Mei 2011

Padangbai


Padangbai adalah sebuah desa di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, sisi timur Pulau Bali,  jaraknya 53 km dari kota Denpasar atau lebih kurang 30 km dari Amlapura. Lokasi Padang Bai terletak di pantai jalan jurusan Klungkung-Karangasem belok ke arah kanan. Kota ini menjadi pelabuhan feri untuk pelayaran ke Pulau Lombok, Nusa Penida, Kepulauan Gili, dan pulau-pulau lainnya di Nusa Teggara Barat .
Selain menjadi kota pelabuhan, kota ini juga menawarkan para wisatawan dengan kehidupan kota pantai kecil yang indah dan tenang sebagai alternatif dari kota pantai yang penuh hiruk pikuk seperti Pantai Kuta. Selain pantai yang dekat dengan terminal feri, terdapat juga pantai-pantai lain seperti Blue Lagoon di bagian utara kota dan Secret Beach di selatan. Lepas pantai Blue Lagoon kini bahkan menjadi salah satu tujuan wisata selam di Bali.
Obyek wisata Padang Bai banyak dikunjungi para wisatawan mancanegara maupun nusantara. Di sini para wisatawan dapat menikmati keindahan alam Padang Bai yang tenang, perpaduan alam perbukitan dengan panorama laut, serta langsung menyaksikan aktifitas penduduk sehari-hari.
Berdasarkan sejarah, nama Padang Bai sebelumnya adalah Teluk Padang yang merupakan sebuah teluk yang aman terlindung dan sejak dahulu sudah digunakan sebagai pelabuhan kapal-kapal laut. Pergantian nama Teluk Padang menjadi Padang Bai terjadi pada masa penjajahan Belanda dan karena pengaruh bahasa Belanda, maka Teluk Padang lama kelamaan berubah nama menjadi Padang Bai (teluk) dan hingga sekarang daerah tersebut dinamakan Padang Bai.
Di atas bukit di bagian sebelah timur pantai Padang Bai terdapat dua buah pura Dang Kahyangan. Pura yang berada di sebelah utara adalah Pura Silayukti yang dibangun oleh Mpu Kuturan sekitar abad ke-11, di mana beliau saat itu melakukan perjalanan suci di Bali. Mpu Kuturan adalah seorang pendeta yang sangat besar jasanya dalam mengatur tata keagamaan Hindu di pulau Bali. Ajaran-ajaran beliau hingga sekarang ini masih tetap ditaati dan dilaksanakan oleh setiap umat Hindu di Bali.
Hari piodalan di Pura Silayukti dilaksanakan setiap hari Buda Kliwon Pahang, di mana pada hari itu seluruh umat Hindu akan datang untuk bersembahyang di Pura Silayukti. Sedangkan pura yang berada di sebelah selatan dari Pura Silayukti adalah Pura Tanjung Sari yang didirikan oleh Mpu Bharada, adik bungsu dari Mpu Kuturan. Hari piodalan dari Pura Tanjung Sari dilaksanakan setiap hari Buda Kliwon Matal.
Di sebelah barat dari pelabuhan Padang Bai juga terdapat sebuah pura yang bernama Pura Penataran Agung, yang didirikan sekitar abad ke-16 oleh Dang Hyang Nirartha atau Dang Hyang Dwijendra yang lebih dikenal dengan sebutan Pedanda Sakti Wau Rauh dan beliau adalah keturunan dari Mpu Kuturan. Hari piodalan di Pura Penataran Agung dilaksanakan setiap hari Buda Wage Kelau, pada hari itu umat Hindu akan beramai-ramai datang untuk bersembahyang. Selain hari-hari piodalan, di pura-pura tersebut pada hari-hari raya tertentu banyak pula umat Hindu yang datang bersembahyang di ketiga pura tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Blog Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

World Clock